Sabtu, 09 Mei 2009

C. PENGENDALIAN GULMA

C. PENGENDALIAN GULMA

Diperkebunan karet gulma dapat dikendalikan dengan cara Mekanis, Kultur Teknis, dan Kimiawi. Ketiga cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga dianjurkan diterapkan secara terpadu, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan petani agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Cara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, parang, dan peralatan manual lainnya. Namun cara ini membutuhkan waktu, tenaga, biaya yang cukup tinggi serta dapat merugikan pertumbuhan tanaman karena dapat melukai akar dan merusak fisik tanah selain itu cara mekanis di anggap kurang efektif karena gulma yang perkembangbiakannya dalam tanah sulit terjangkau pengendaliannya.
Pengendalian gulma dengan cara kultur teknis dilakukan dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti leguminosa. Tanaman ini selain efektif menekan pertumbuhan gulma, tetapi juga dapat menambah bahan organik dan unsure hara dalam tanah. Namun cara ini memerlukan biaya relatif tinggi sehingga hanya sebagian kecil petani yang dapat menerapkannya.
Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida mempunyai beberapa kelebihan karena pelaksanaannya cepat, menggunakan sedikit tenaga, dan memebrikan hasil yang efektif. Tetapi petani dihadapkan kendala modal untuk pembelian herbisida serta pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang teknik aplikasi herbisida.






Frekuensi Pengendalian gulma dengan herbisida berdasarkan tingkat umur tanaman karet

Umur Tanaman
(tahun) Aplikasi Herbisida Lebar Piringan/jalur
Kondisi Tajuk Frekuensi Waktu
Tanaman belum menghasilkan 2 - 3 tahun

4 – 5 tahun


Tanaman menghasilkan 6 – 8 tahun

9 -15 tahun


> 15 tahun Belum menutup


Mulai menutup

Sudah menutup


Sudah menutup

Sudah menutup 3 – 4 kali



2 – 3 kali


2 – 3 kali



2 kali


2 kali Maret, juni, September, Desember*

Maret, September, juni*
Maret, September, juni*

Maret, September

Maret, September 1.5 – 2.0 cm



1.5 – 2.0 cm


2.0 – 3.0 cm



2.0 – 3.0 cm


2.0 – 3.0 cm


• Aplikasi herbisida dilakukan secara Spot ( Setempat ) pada daerah yang pertumbuhan gulmanya relatif lebat.

Tidak ada komentar: